Sinopsis Shehrazat-kisah
ibu muda yang berjuang untuk putranya.
Shehrazat Part .2
Istri Burhan sedang melihat-lihat perhiasaanya dikamar. Lalu cucunya
dari anak kedua nya berlari mengadu padanya dikejar oleh ibunya, menantu
istri Burhan. Dia melihat ibu mertuanya memegang perhiasaan dan
keliatan curiga. Ibunya hanya menjawab bahwa dia hanya melihat-lihat
saja.
Dikantor Onur, arsitek wanita yang diminta Onur untuk
dipecat menolak untuk dipecat. Dia menuntut karena Onur memecatnya
begitu, setelah beberapa lama, dia menyerah dan oergi dan berjanji akan
membalas perbuatan Onur padanya.
Dirumah Shehrazat, anaknya
sedang bersama Shehrazat. Tiba-tiba ada yang datang, Shehrazat
membukakan pintu. Yang datang ternyata adalah ibunya Amet, mertua
Shehrazat. Nyonya Burhan “kakeknya boleh mengingkari cucunya tapi aku
adalah neneknya”. Dia meminta bertemu dengan cucunya, Shehrazat
membawanya menemui anaknya, lalu nyonya Burhan mencium anak Shehrazat.
Dia menangis dan berkata “apa dia akan hidup?”. Shehrazat “aku akan
berjuang”. Lalu dia menangis, Shehrazat memeluk nenek dari anaknya itu.
Nyonya Burhan membawa bros peninggalan orang tuanya yang diberikan
kepadanya saat dia melahirkan Amet, suami Shehrazat. Nyonya Burhan
“terimalah Shehrazat, seharusnya ini kuberikan padamu saat kau menikah
dengan Amet, sekarang meskipun harganya tidak seberapa, tapi aku harap
bisa membantu biaya operasi cucuku”. Awalnya Shehrazat menolak untuk
menerima tetapi setelah dibujuk oleh nyonya Burhan, akhirnya Shehrazat
menerima bros itu.
Dirumah keluarga Burhan, Tuan Burhan dan
putra keduanya baru saja pulang dari kantor. Karena tidak melihat
keberadaan istrinya, Burhan bertanya pada menantunya kemana istrinya
pergi. Tidak ada satupun yang tau kemana istrinya pergi. Selang beberapa
lama, nyonya Burhan tiba dirumah. Burhan bertanya darimana istrinya,
karena tidak puas dengan jawaban istrinya, Burhan marah dan mengancam
jika istrinya berani menemui Shehrazat dan anaknya, dia akan membunuh
istrinya. Nyonya Burhan “kalau begitu, kau bunuh saja aku”.
Dilain tempat, Onur dan Kerem sedang bersantai dan berbincang mengenai
siapa yang memegang dan mengambil alih seutuhnya proyek di Dubai. Kerem
“tentu saja Shehrazat, siapa lagi kalau bukan dia”. Onur “kenapa harus
dia?”. Kerem “tentu saja, dia yang memenangkan proyek ini”. Onur masih
saja tidak mempercayai Shehrazat karena dia adalah perempuan.
Keesokan hari, Shehrazat mendatangi bank tempat dia mengajukan
pinjaman. Pihak bank tidak bisa memberikan pinjaman karena Shehrazat
masih dalam status percobaan diperusahaannya.
Shehrazat kembali dengan wajah lesu, lalu telpon berdering. Shehrazat
berbicara ditelpon dengan dokter anaknya. Dokter mengatakan bahwa mereka
menemukan pasien lain yang juga memiliki kecocokan dengan pendonor
tersebut, dan mereka sudah membayar uang untuk operasinya. Dokter minta
maaf karena mereka harus melepas donor ini untuk pasien lain. Shehrazat
semakin bersedih dan sangat kecewa.
Shehrazat mendatangi pabrik
milik tuan Burhan dan masih mencoba untuk memohon pinjaman dari tuan
Burhan. Akan tetapi, Shehrazat kembali diusir karena Burhan tidak
mengakui Amet sebagai anaknya lagi dan berarti anak dari Amet bukanlah
cucunya.
Dikantor, selang beberapa lama, Shehrazat kembali dan
dipanggil keruangan Onur dan Kerem. Onur memanggil Shehrazat untuk
memberikan keputusan mengenai siapa yang memegang kuasa penuh untuk
proyek di Dubai. Onur memperhatikan Shehrazat yang terdiam, Onur merasa
gugup dan canggung, Shehrazat terlihat cantik dimatanya. Onur
“Shehrazat, kami memutuskan kau akan memegang kuasa penuh untuk proyek
di Dubai”.
Hari selanjutnya, Shehrazat bekerja sampai
sore karena dia dipercaya mengambil alih proyek di Dubai. Shehrazat
bekerja bersama Onur diruangannya. Setelah selesai bekerja, Shehrazat
pamit untuk pulang. Diluar, Shehrazat berpikir bagaimana dia mengatakan
pada Onur untuk meminjam uang diperusahaan. Akhirnya Shehrazat kembali
masuk dan mengutarakan maksudnya. Shehrazat “tuan Onur, aku ingin
mengajukan pinjaman sebesar 500 ribu dolar di perusahaan”. Onur
“hebatnya dirimu, baru 3 bulan bekerja sudah berani mengajukan pinjaman
sebesar itu nona Shehrazat”. Shehrazat terdiam, lalu Onur kembali
bicara. Onur “aku akan meminjamkannya dengan ssyarat kau harus bersamaku
satu malam”. Shehrazat marah karena perkataan Onur yang seakan
merendahkannya.
Lalu
Shehrazat pergi dari ruangan Onur, dia menangis ditangga. Setelah berapa
lama menangis, Shehrazat kembali masuk keruangan Onur dan berkata
“baiklah, aku terima syarat anda”.
DAFTAR SINOPSIS SHEHRAZAT ANTV
Artikel keren lainnya: