Kisah seorang arsitek yang berjuang demi anaknya.
Shehrazat Part.4.
Nadide beberapa kali menelpon Shehrazat. Sepanjang hari itu, tapi
sepertinya handphone Shehrazat dimatikan. Ia mengungkapkan kekecewaannya
pada Burhan suaminya, "
Ya Allah aku menelponnya berulang-ulang tapi tak ada jawaban, apa yang terjadi dengannya?"
" Biarkanlah dulu, setelah aku mendapatkan uang aku akan menghubunginya
untuk memberinya uang, sekarang temani saya menonton dan duduklah
dekatku."
Lalu Burhan bilang bahwa dia tau kalau istrinya itu sudah
memberikan perhiasannya pada Shehrazat, dan kalau istrinya itu minta
ijin padanya pasti ia tidak akan ijinkan, tetapi ia tidak bisa berbuat
apa-apa karena perhiasan itu milik istrinya. Pemberian ayah Nadine.
Burhan juga bilang bahwa ia berencana memberikan uang karena permintaan
Nadine, ia tidak sanggup melihat Nadine bersedih memikirkan Shehrazat
dan anaknya.
" Tapi mereka itu menantu dan cucumu juga, apa
kesalahan mereka? Apa kesalahan anakmu Ahmet, ia datang pada kita untuk
meminta ijin menikahi Shahrezat, tapi kau tidak memberikan ijinmu dan
mereka keluar dari kehidupanmu,!"
" Dia tidak menghargai aku sebagai
ayahnya, dan aku membenci wanita itu, lalu sekarang bagaimana tiba-tiba
dia datang padaku meminta uang untuk anaknya?"
" Ahmet tetaplah anakmu, apakah kau mau mengingkari kenyataan kalau Shahrezat dan Kann adalah keluargamu."
" Sudahlah Nyonya N, sekarang apa pun yang kau katakan tidak mengubah
masa lalu, tapi demi anda aku akan membayar sebanyak yang ia inginkan."
" Aku memberikan jiwaku untuk anda, tidakkah kau melihatnya?"
Suami istri itu saling berpandangan.
Sementara Shahrezat sedang bersama anaknya Kann, ia tengah menenangkan
anaknya, " Mama mengapa tidak bisa melakukan hal ini? Apa aku harus
mengajari mama?"
Shehrezat menahan keharuannya pada derita putranya, yang masih berusaha menghiburnya, " Sayang Kamu sudah siap?"
" Iya aku siap."
Sementara itu di kantor, Onur memanggil karyawannya," Saya ingin
melakukan rapat dengan orang-orang yang terlibat dengan proyek Dubai jam
. 9.30.
" Baik, saya akan memanggil mereka semua."
Shehrazat masih bersama anaknya Kann di rumah sakit.
Putranya ingin agar mamanya selalu di sampingnya, ia tidak ingin tinggal sendirian.
" Mama tidak akan meninggalkanmu sayang, setiap hari, pagi, sore, dan
malam mama bersamamu. Kamu akan tidur di kamar yang mewah dan bagus,
kamu tidak akan sendirian di sana, karena ada om dokter yang baik, semua
orang datang untuk melihatmu."
" Dan mama?"
" Ya mama ju...
Telepon berdering, dan saat Shehrazat mengangkat telepon, ia dengar
Nurhiyet karyawan di kantor memintanya datang untuk meeting.
Hari ini? Jam berapa?
Shehrezat menjadi gelisah.
" Tuan Onur ingin semua hadir tepat pada jam 9.30."
" Ya Allah, kenapa di saat ini? A-aku sangat sibuk dan tidak dapat..."
" Apa saya harus menyampaikan pada Tuan Onur?"
" Jangan, aku akan berusaha datang tepat jam 9.30."
" Ok terima kasih."
Sementara seseorang sedang menyambut perempuan dengan suka cita, " Oh akhirnya kamu datang juga, betapa kami mengharapkanmu.
"
" Apakah kondisinya buruk?."
" Ya kami sangat cemas, keadaannya buruk, kami mengharapkan anda menyelamatkannya."
Shehrazat memandang mata dan berkata bahwa ia sangat berterima kasih padanya.
Dan Kann tersenyum, " jangan cemas padaku mama."
Shehrazat tersenyum, " Dia justru yang selalu menghiburku, bukan sebaliknya."
" Dia anak yang hebat dan cerdas."
" Dia pangeran kecil yang kuat, tidak akan ada yang terjadi dengannya,"
Mereka bertiga di ruangan itu saling memberi kekuatan.
Di kantor semua bersiap untuk meeting, sambil menunggu beberapa rekan
sekerja saling berbincang tentang hal-hal lucu, dan mereka merasa tua
dan kalah dengan yang muda-muda terutama dengan Shehrazat, semua memuji
kecerdasan dan kinerjanya.
Onur dan Karem memasuki ruangan meeting tapi tidak ada seorang pun yang memasuki ruangan.
" Apa tidak ada yang mendengar perkataanku?"
"Biar aku melihat dulu."
Karem berusaha meredam kekecewaan Onur.
Sementara Shehrazat menyuruh supir taxi lebih cepat lagi atau sekiranya mencari rute lain.
Di kantor semua sudah menempati kursinya, dan Onur membuka pembicaraan,
" Sampai sekarang proyek ini masih di awang-awang, mana dokumen-dokumen rencana itu?"
" Proyek itu siap pak."
" Apa artinya semua itu, mana dokumen-dokumen? Untuk apa meeting ini?"
" Anda benar Tuan, tetapi seluruh rincian ada pada Ms S,"
" Ok, berarti pertemuan ini untuk hal ini."
Benu, teman sekerja Shehrazat bertanya pada teman sekerjanya yang lain apakah Tuan Onur marah?
" Ya, kelihatannya dia marah, tapi aku tidak mengerti mengapa ia begitu marah?"
Kata Benu, " aku harus kesana untuk menghentikan masalah."
" Kurasa dia terlalu sering terlambat maka ia bisa dihentikan."
" Hello Nurhiyet, tuan Onur memanggilku."
" Ya, dan dia kelihatannya marah."
Onur keluar dari meeting dan berpapasan dengan Shehrazat, " Di mana
anda? Apakah anda tidak diberitahu tentang meeting jam 9.30?
" Aku minta maaf, tetapi aku memiliki hal yang sangat penting sekali."
" Hal penting? Apakah demikian penting dibanding pekerjaan di perusahaanku?"
" Kenapa anda begitu marah?"
Onur menatap tajam, " Ms S, hanya karena kita menghabiskan makan malam
bersama, itu tidak memberikan hak istimewa, saya harap anda mengetahui
itu!"
Apa?
" Itu adalah istilahmu, malam itu tidak akan mempengaruhi pekerjaan Anda, tetapi saya melihat Anda sendiri yang melanggarnya."
" Aku minta maaf."
"Anda bertanggung jawab untuk proyek Dubai, hal ini adalah proyek
besar, jika anda tidak bisa membedakan urusan pribadi dengam pekerjaan,
jika anda tidak mampu.....
" Saya siap untuk berhenti sekarang.."
" Aku tidak meminta anda untuk berhenti..."
Pertengkaran itu akan terus berlanjut kalau saja Karem tidak datang, " Ada apa di sini?"
Shehrazat masih sangat emosional, " jika anda berpikir saya mampu
karena saya terlambat untuk meeting maka tidak mungkin bagi kami untuk
bekerja sama."
Sahut Onur, " masalahnya bukan karena anda terlambat, masalahnya anda tidak bertanggung jawab.
" Saya tahu tanggung jawab saya, tuan Onur."
Baiklah.
Kemudian mereka masuk ke ruang meeting dan Shehrazat membeberkan semua
rancangan, " Ini berikut semua rencana, semua masalah telah
kuselesaikan, tetapi aku dapat melihat dengan jelas, anda tidak percaya
padaku. Dalam hal ini tidak mungkin bagiku untuk bekerja sama."
Karem yang lebih tenang dan bijaksana mensupport Shehrazat, " lanjutkan Shehrazat."
" Tuan Karem, tuan Onur, saya tidak dapat bekerja sama."
Kata Karem, " Semua hal tidak selalu berjalan sempurna, mari kita tenangkan pikiran sementara waktu, silahkan duduk."
Onur berkata, " Ok, aku tidak akan membesar-besark
an masalah."
Kata Shehrazat, " Aku juga tidak melebih-lebihkan."
Kata karem, " please, pekerjaan ini sungguh besar dan kami sangat
khawatir, itu sebabnya mengapa in terjadi, kuharap anda memahaminya."
" Tuan karem tolong beritahu saya agar bisa bekerja dengan nyaman dengan kepercayaan."
Onur menjadi tak enak akhirnya ia menyahut, " bukan begitu, ketika kita
bicara bisnis, aku ingin pekerjaanku mendapatkan penanganan yang baik.
Aku hanya ingin proyek Dubai itu tidak mengecewakan, tidak sampai
gagal."
Mereka bertiga berusaha untuk menjalin kembali kerjasama yang baik untuk kepentingan proyek raksasa perusahaan.
Mereka minum bertiga.
Burhan dan anaknya Ali kemal tengah membicarakan Shehrazat, Ali kemal
tidak senang ibu dan ayahnya punya perhatian pada Shehrazat.Ayahnya
bilang, kalau cucunya tengah sekarat. Mereka berdebat kenapa dulu
menolak pernikahan Ahmed dengan Shehrazat lalu sekarang mengakui
perkawinan mereka dan ingin memberi uang?"
Mendadak Shehrazat muncul untuk bertemu Nadine.
Apa kabarmu Shehrazat? Tanya Burhan?
Jawab Shehrazat, mengapa anda menelponku? Apakah untuk menyakiti dan mempermalukanku?
" Aku hanya ingin tau bagaimana aku bisa memberikan uang yang kau butuhkan?
Apa?
Jika kamu tidak datang, tidak menjadi soal, aku bisa mengirim uangnya
dengan diantar supir. Hanya saja aku ingin kau berterima kasih pada
Nadine, ia bersikeras agar aku mengirim uang untuk anakmu."
" Heh, saya tidak memerlukan lagi uangmu. Anda terlambat datang untuk cucumu."
Shehrazat curhat pada Benu temannya tentang kemarahan Onur, juga
tentang keinginannya untuk mundur dari perusahaan, Benu mengingatkan
bahwa Shehrazat masih harus membiayai perawatan Kann anaknya, harus
membayar banyak hutang dan sebagainya.
Shehrazat terdiam, ia harus
berpikir beberapa kali..untuk berhenti bekerja, tidak mudah memasuki
perusahaan milik tuan Onur, dan menjadi karyawan inti bersama Karem..yaa
dia harus berpikir seribu kali untuk berhenti.
DAFTAR SINOPSIS SHEHRAZAT ANTV